Translate This Web

Artikel Populer Dalam 30 Hari Terakhir

2 Bentuk Tulisan “Syuroka” dalam Al-Qur’an


 

2 Bentuk Tulisan “Syuroka” dalam Al-Qur’an

                
Apakah teman-teman pernah terlintas dalam benak, "Apa sih bedanya
شركاء dengan شركاؤا pada banyak ayat? Sekaligus menjawab pertanyaan, "1 kata dalam Al-Qur’an yang dibaca 12 kali ketika berhenti?"

·         Contoh شركاؤا (wawu sbg tempat hamzah plus alif) pada surat Al An'am 94:


وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُم مَّا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاء ظُهُورِكُمْ وَمَا نَرَى مَعَكُمْ شُفَعَاءكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاؤُا

 

·         Contoh شركاء (tanpa wadah & alif) pada surat Al An'am 139:

وَقَالُواْ مَا فِي بُطُونِ هَذِهِ الأَنْعَامِ خَالِصَةٌ لِّذُكُورِنَا وَمُحَرَّمٌ عَلَى أَزْوَاجِنَا وَإِن يَكُن مَّيْتَةً فَهُمْ فِيهِ شُرَكَاء



Menurut bacaan yang setiap hari kita gunakan yaitu riwayat Hafs 'an 'Ashim tidak ada bedanya sama sekali. Baik ketika membacanya washal (sambung) maupun waqaf (berhenti), semuanya dibaca huruf hamzah biasa. Pertanyaannya: Lalu kenapa kok sampai berbeda penulisannya begitu?


Sahabat Zaid bin Tsabit r.a. pernah berkata:


فوالله لو كلفوني نقل جبل من الجبال ما كان أثقل عليَّ مما أمرني به من جمع القرآن


Artinya: "Demi Allah, Andai kalian menugaskanku memindahkan sebuah gunung daripada gunung-gunung tidaklah lebih berat daripada apa yang kalian perintahkan kepadaku yaitu mengumpulkan Al-Qur'an".



Menurut ulama Al-Qur’an cara penulisan Al-Qur'an ada 2 pendapat:

1.    Tauqiifi: Berdasarkan perintah nabi saw.

2. Taufiqi: Berdasarkan hasil ijtihad sahabat di dalam mengumpulkan qira’at yang terpisah-pisah dalam satu kitab


Meskipun para ulama mengokohkan pendapat yang pertama, namun pendapat kedua juga kuat berdasarkan dalil-dalil. Dari pendapat kedua ini kita mengetahui maksud statement sahabat zaid Ra diatas, betapa beratnya menyusun sebuah mushaf 30 juz yang tertulis terpisah-pisah pada pelepah kurma, bebatuan, kulit hewan dll. Sekaligus merangkum bacaan-bacaan yang super 'njelimet' pada sebuah kitab komplit yang mengandung beragam bacaan.

Menurut bacaan imam Hamzah dengan 2 rawinya: Khalaf & Khallad (salah satu Imam Qiroat Sab'ah), ternyata cara membaca شركاؤا dengan شركاء memiliki cara baca yang berbeda jauh ketika waqaf saja. Boleh percaya boleh tidak, bahwa cara membaca شركاؤا ada 12 macam, sedangkan شركاء hanya 5 macam. Pye kuwi?



Pertama: Kata
شركاؤا   ada 12 cara baca perinciannya:

1.      Syuroka a (2 harakat, hamzah diatas waunya hilang/mahdzuf)

2.      Syuroka a a a (4 harakat, hamzah diatas waunya hilang/mahdzuf)

3.      Syuroka a a a a a (6 harakat, hamzah diatas waunya hilang/mahdzuf)

4.      Syuroka a a a a a (6 harakat, hamzah berharakat dhommah ditashil dengan roum)

5.      Syuroka a a a (4 harakat, hamzah berharakat dhommah ditashil dengan roum)

6.      Syuroka aw (2 harakat, hamzah dirubah menjadi huruf wawu sukun)

7.      Syuroka a a aw (4 harakat, hamzah dirubah menjadi huruf wawu sukun)

8.      Syuroka a a a a aw (6 harakat, hamzah dirubah menjadi huruf wawu sukun)

9.      Syuroka a (2 harakat, wawu berharakat dhommah di isymam)

10. Syuroka a a a (4 harakat, wawu berharakat dhommah di isymam)

11. Syuroka a a a a a (6 harakat, wawu berharakat dhommah di isymam)

12. Syuroka a (2 harakat, wawu berharakat dhommah di baca roum)

Adapun yang kedua: kata شركاء (hamzah tanpa wadah & alif) hanya ada 5 cara baca. Perinciannya bisa dilihat pada point 1 - 5 saja.


Bagaimana teman-teman! Sekarang sudah tahu kan apa sebabnya kok berbeda cara penulisannya? padahal cara bacanya sama menurut bacaan kita sehari-hari. Sekali lagi jawaban ringkasannya ada 2:

1. Bahwa Al-Qur’an yang dihadapan kita saat ini cara penulisannya mengandung ilmu qiraat yang berbeda cara bacanya menurut imam/riwayat lain.

2.   Lebih spesifik lagi, bahwa cara membaca شركاؤا dengan شركاء berbeda jauh dalam bacaan imam Hamzah dengan 2 rawinya (Qiro'ah Sab'ah).


Ini hanya satu dari sekian ratus bahkan ribuan perbedaan cara tulis dan baca dalam Al-Qur’an. Bagaimana? Apakah ada minat menyelam dalam "samudra tak bertepi" ini? Masih PD bilang saya paling faham dan pakar Al-Qur’an, padahal ilmunya tidak lebih dari beberapa persen dari 'setetes air samudra' ini?


Keterangan di atas sempat membuat saya sedikit 'shock' dan geleng-geleng, "Masa' 1 kata aja bisa dibaca sebanyak 12 kali?". Tapi yaa gimana lagi, memang begitu adanya diriwayatkan dan diajarkan dari baginda nabi Saw. Kita sebagai umat beliau Saw hanya beriman dan "Sami'na Wa Atho'na".


Benar, bahwa ada kemungkinan besar beliau tidak mengajarkan ke 12 cara tersebut ke para sahabat. Yang perlu digarisbawahi bahwa beliau cuma mengajarkan ushul (pondasi awal cara baca) yang akhirnya oleh para ulama ditemukan 12 cara tersebut.



Keterangan di atas bukan atas kehebatan saya dalam ilmu Qira’at (PD amaaat), melainkan keterangan dari teman asal Maroko yang mengaji ilmu Qira’at pada seorang Syekh dari Mesir. Setelah saya pastikan di kitab Qiraat ternyata valid dan benar apa adanya.





Semoga dapat menambah wawasan Qur'ani kita.

Mohon masukan dan koreksinya bila ada kesalahan atau khilaf



Mochamad Ihsan Ufiq​

Doha, 28 Oktober 2014



NB:

- Tashil: Membaca hamzah diantara fathah & alif

- Roum: Membaca 1/3 dari harakat asli

- Isymam: Mengisyaratkan harakat dhommah tanpa suara


Posting Komentar

0 Komentar