Bingung
Memulai “Keluarga Qur’ani?”
Selama ini sering saya jumpai ceramah agama dengan judul
"Membina Keluarga Yang Qur'ani" dan judul yang semisalnya. Dilihat
dari judulnya saja memang keren sih, apalagi isinya, cuplikan ayat dan hadits
tak akan dilupakan sang ustadz ketika berceramah. Biasanya materi-materi
ceramah seperti ini sering kita dapati ketika acara walimatul urs.
Pertanyaannya: Semudah itukah pasangan pengantin menerapkan dan memulainya?
Benar sekali
ungkapan, "Mengarungi kehidupan ini tidak semudah kata mutiara pak Mario
Teguh". Selalu ada saja permasalahan tak pernah berhenti. Satu pergi
datang lagi masalah yag lain. Namun semuanya akan bisa dihadapi bila keluarga
yang dibina adalah keluarga yang qur'ani.
Gimana memulai supaya keluarga saya qur'ani?
Saya mau cerita dulu deh. Saya adalah orang yang tidak suka dengan musik. Sejak
kecil saya hanya di doktrin dengerin Al Qur'an dan nasyid religius sampai di
pesantren. 7 tahunan lalu saya sempat megikuti kursus belajar bahasa inggris di
kampung Inggris Pare Kediri persis setelah keluar dari pesantren. Tentunya
hidup dengan teman-teman beraneka ragam dengan sifat dan hobby yang berbeda 360
derajat dengan kehidupan saya.
Setiap hari saya dipaksa mendengarkan suguhan irama musik
rock Amerika yang membuat telinga saya kepanasan, bak setan dibacakan ayat
kursi (hehehe). Apalagi waktu itu tutor bahasa inggris mengajurkan supaya
memperbanyak mendengarkan lagu Inggris. Beuuuh, tambah ngelu sirahku...
Setiap hari, di setiap kamar, dimanapun saya berada selalu ada saja yag nyetel
lagu Inggris. Sampai suatu saat, dari ketidaksukaan tadi malah membuat saya
hafal beberapa lagu rock Amerika. Diantaranya: Boulevard of Broken Dream (Green
Day), Iam Just a Kid, Welcome To My Live (Simple Plan), Bring Me To Live
(Evanescence). Sampai saat inipun bila denger lagu-lagu diatas saya masih bisa
mengikuti dan masih hafal lyriknya, padal tidak pernah mendengar lagi sejak
bertahun-tahun.
Darisini kita belajar, sebagaian dari kita mungkin merasa asing atau kurang
terbiasa mendengarkan bacaan Al Qur'an di kehidupan keluarga kita. Namun
kuncinya paksa-paksa dan paksa, karena hanya inilah salah satunya kunci pembuka
yang paling efektif untuk memulai program keluarga yang Qur'ani.
Biarkan telinga
anak-anak kita terbiasa mendengarkan ayat-ayat Al Quran. Penuhi setiap sudut
rumah dengan suara bacaan Al Qur 'an. Pilih salah satu qori' yang cocok di
telinga anda, recomended: Masyari Bin Rashid Al Affasi :) :) :). Ulangi
terus-menerus (misalnya) juz 30 supaya anak-anak memulai menghafal dengan
sendirinya. Begitu juga metode ini sangat efektif untuk menghafal anak bahkan
dewasa, terutama yang masih susah dan belum bisa mengaji.
Sebuah syiir yang indah:
تَرْجُو النَّجَاةَ وَلَمْ تَسْلُكْ مَسَالِكَهَا
# إِنَّ السَّفِيْنَةَ لَا تَجْرِيْ عَلَى اليَبَسِ
“Engkau mengharap
keberhasilan tetapi engkau tidak jalani jalan menuju keberhasilan itu.
Sesungguhnya kapal laut tidak mungkin berjalan di atas tanah kering.”
Masalahnya adalah mau nggak kita memulai?? Tentunya sangat
berat dan penuh pengorbanan dan paksaan. Tapi demi Allah, solusi ini demi masa
depan keluarga kita terutama anak-anak. Jangan biarkan nasehat para ustadz
hanya sekedar menjadi angin lewat saja yang menjadi nasehat formalitas di
setiap acara walimah urs kita.
Tidak ada jalan keselamatan lagi di zaman yag sudah rusak ini
melainkan jalan Al Quran dan keluarga yang Qurani. Wahai bapak - ibu! mari kita
merenungi pesan ini sejenak...!!
Mohon masukan dan koreksi. Mohon tidak membully saya karena
telah bercerita sedikit tentang musik. Ambil bila ada baiknya, maafkan bila ada
kekurangan saya
Salam hormat dan cinta
Mochamad Ihsan Ufiq
Doha, 12 Maret 2015
0 Komentar