Cara
Washal Q.S. Ali Imran 1-2
Saya hanya mau
nyambung lidah dan share ILMU YANG PALING SEPI DEBAT dan PALING ADEM
AYEM tidak menimbulkan kontroversi yang selalu menemui jalan buntu. Semua
kelompok, organisasi, partai, hizb, firqoh, atau orang yang mengaku islam harus
sepakat tentangnya (maksa banget...hehehe).
Langsung aja,
Membaca Al-Qur’an memiliki tata cara khusus yang tidak bisa dikarang-karang
sendiri. Semuanya berasal dari Nabi saw. dan inilah mukjizat Al-Qur’an
berbahasa arab yang tidak dimiliki kitab suci lain.
Salah satu keunikan tersebut terletak di awal QS. Ali Imran 1-2. Sebenarnya
keterangan ini sudah pernah saya tulis dulu, tapi gak ada salahnya diulang
lagi, lawong ilmu itu mengulang.
Barang siapa yang
gak mau mengulang ilmu maka ia tidak berilmu. Yang ia dapat hanya keraguan dan
ketidakjelasan yang berasal dari akal logikanya saja berdasarkan sedikit ilmu
yang belum ia tekuni. Akhirnya rawan salah dan dikuasai hawa nafsu
belaka. The point is:
Kenapa kok di QS. Ali Imran 1 ketika disambung dengan ayat 2 bunyinya fathah,
demikian ayatnya:
الم * الله لا إله إلا هو
Bacanya begini kalau
WASHAL (disambung ayat 1 ke 2):
1. Alif
laaaaaam MiiiiiimAllahu: Masing-masing lam dan mim dibaca 6 harakat. Atau bisa:
2. Alif laaaaam
MiimAllahu: Mim dibaca 2 harakat saja.
Silakan diperhatikan pada huruf A yang saya
cetak kapital (ini yang saya maksud fathah). Pertanyaannya kenapa ketika
disambung kok bunyinya gak:
1.
MiimUlloohu:
dengan men-dhommah huruf mim pada الم? Atau:
2.
MiimIllahu:
dengan mengkasroh huruf min pada الم
Jawabannya:
1. Tidak bisa
di dhommah, supaya kata الم الله tidak disangka sama dengan kata ذلكم الله yang mim disini adalah
mim jama'. Keduanya memiliki cara baca yang sama bila mimnya di dhommah,
makanya pada الم الله tidak di dhommah mimnya.
2. Tidak bisa
di kasroh, demi menjaga suara tafkhim (tebal) pada lafadz Allah yang terletak
di awalan surat. Bisa saja sih bila nekat mengkasroh dan menipiskan lafadz
Allah jadi begini "Miimillahu" namun bacaan ini tidak sesuai riwayat
jadinya. (ngarang qur'an sendiri aja mas… hehehe)
Cukup gini aja gak banyak-banyak, biar salahnya gak semakin banyak.
Mohon koreksinya ya.
Salam hormat & cinta
Mochamad Ihsan Ufiq
Doha, 19 April 2015
1 Komentar
afwan ustadz, diberi tahrik fathah karena adanya 2 huruf sakin yg bertemu sakin pertama yaitu huruf م dan sakin kedua huruf ل didalam membaca AlQuran tidak bisa kita baca jika ada pertemuan 2 huruf sakin makanya kita perlu alat bantu yaitu dgn memberikan tahrik kasrah, dhommah atau fathah, umumnya pertemuan 2 huruf sakin diberi tahrik kasrah، namun pada kata الم الله kita beri tahrik fathah agar lebih mudah membacanya, benar kata ustadz jika tahrik dhommah diberikan untuk kata jamak👍
BalasHapus