Translate This Web

Artikel Populer Dalam 30 Hari Terakhir

Gara-gara “Thoosiin-Tilka” Saya Gak Bisa Tidur

 


Gara-gara “Thoosiin-Tilka” Saya Gak Bisa Tidur


Tadi ketika mengaji habis isya' saya menemukan pembahasan tajwid yang membuat saya stress mikir penasaran. Pembahasan tersebut mengenai menyambung bacaan surat An Naml 1-2. Dari sejak selesai ngaji sampai sekarang (pukul 1.08 AM) belum bisa tidur, pusing bongkar-bongkar kitab tajwed yang ada. Nah, sebagai bentuk pelampiasannya (biar bisa bobo nyenyak hehe) saya akan menuliskannya disini.


Tapi sebelumnya mohon maaf bila membaca tulisan ini bisa-bisa anda malah ikutan pusing dan stress hehehhe. Itung-itung gantianlah, saya sudah duluan stress mikirin.... qiqiiqiqi


Dari sekian banyak huruf-huruf mutaqaribain (huruf-huruf yang makhrajnya berdekatan) menurut riwayat hafs 'an ashim, ada tiga tempat yang menjadi perhatian saya pada majlis pengajian tadi. Perinciannya sebagai berikut:

1.      Q.S. Yasin 1-2: يس * والقرءان الحكيم

2.      Q.S. Nun 1-2: ن * والقلم وما يسطرون

3.      Q.S. An Naml 1-2: طس * تلك ايت القرءان وكتاب مبين

Dari ketika ayat ini biasa kita membacanya waqaf pada awalan huruf pembuka sehingga gak muncul banyak masalah. Sudah kita ketahui bahwa kita harus membacanya dengan idzhar (secara jelas) ketika waqaf pada huruf tersebut, demikian:

1.      Yaa siiiiiiN. (waqaf) Wal Qur'ani....dst

2.      NuuuuuuN. (waqaf) Wal Qolami....dst

3.      Thoo SiiiiiN. (waqaf) Tilka...dst

 

Masalahnya menjadi ruwet ketika kita mewashalkan (menyambungkan) dari yang pertama ke yang kedua. Dari ketiga ayat diatas terjadi perbedaan cara baca menurut riwayat imam Ashim riwayat Hafs (bacaan yang kita baca). Padahal penyebabnya sama yaitu Mutaqaribain, karena:

1.     يس * والقرءان الحكيم : YasiiiN (ini Nun mati, bertemu Wau pada) Wal quraani. MAKA hukumnya adalah Idghom Bighunnah

2.  ن * والقلم وما يسطرون :  NuuuuuN (ini Nun mati, bertemu Wau pada) Wal qolami. MAKA hukumnya Idghom Bighunnah

3.   طس * تلك ايت:  Thoo SiiiiiiN (ini Nun mati, bertemu huruf Ta' pada) Tilka. MAKA hukumnya adalah Ikhfa'



Kesimpulan bacaan Imam Hafs 'An Ashim pada ketiga ayat di atas adalah:

1.  Nun sukun pada kata "YasiN" DIBACA IDZHAR: YaasiiiiiiN Wal Qurani... (ketika washal)

2.  Nun sukun pada kata "Nuun" DIBACA IDZHAR: Nuuuuuun Wal Qalami... (ketika washal).

Dari kedua contoh diatas dapat disimpulkan perbedaan nama bacaan KETIKA WASHAL (menyambung bacaan ayat 1-2) sebagai berikut:

1.  Huruf Sin pada kata: يس adalah Mad Lazim Kilmi MUTSAQQAL KARENA statusnya bertasydid (diidghomkan) pada huruf wau والقرءان setelahnya. Adapun bila berhenti pada huruf tersebut maka ia akan berubah nama asal, yaitu Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf KARENA unsur tasydid pada wa والقرءان hilang karena berhenti pada huruf س yang dibaca idzhar/jelas.

2.  Begitu juga huruf Nuun pada surat Al Qalam, kronologinya sama dengan point pertama. Perubahan nama MUTSAQQAL dikarenakan idghom ketika washal yang mengakibatkan munculnya tasydid pada huruf و setelahnya, adapun ketika waqaf maka MUKHAFFAF karena idzhar. Tinggal dikiaskan saja.

Yang membuat saya pusing yang ini nih:

3.  Seharusnya, jika mengikut kaedah diatas, proses ikhfa' pada QS. An Naml 1-2 ketika washal harusnya tidak terjadi. Karena Al Qur'an itu bacaannya harus mengikuti riwayat dan Talaqqi (ngaji ke guru) maka khusus di tempat ini saja harus dibaca ikhfa' ketika WASHAL, begini:

"Thoo Siiiiii (mulai ikhfa' 2 harakat) ee tilka dst......"

Yang membuat aneh lagi, huruf siin pada kata طس ini bukan lagi dinamakan MAD LAZIM HARFI MUTSAQQAL atau MUKHOFFAF lagi, tapi MAD LAZIM HARFI SYIBHU (mirip) MUTSAQQAL. Lah kenapa kok ada SYIBHU-nya?


Jawabannya adalah: karena definisi ikhfa' adalah membaca diantara Idzhar (jelas) dan idghom (memasukkan). Sedangkan MUKHOFFAF itu sebabnya adalah idzhar. adapun MUTSAQQAL itu sebabnya idghom yang mengharuskan tasydid pada huruf setelahnya, makanya disebut MAD LAZIM HARFI SYIBHU MUTSAQQAL.



KESIMPULAN AKHIR:

1.    Q.S. Yasin 1-2: يس * والقرءان الحكيم: Dibaca Idzhar KETIKA WASHAL

2.    Q.S. Nun 1-2: ن * والقلم وما يسطرون: Dibaca Idzhar KETIKA WASHAL

3.  Q.S. An Naml 1-2: طس * تلك ايت القرءان وكتاب مبين: Dibaca Ikhfa' KETIKA WASHAL


Alhamdulillah, pening dikepala sudah terjawab dan tersalurkan. Saatnya saya istirahat, waktu sudah menunjukkan pukul 2.08 AM. Nulis 1 jaman gak terasa.





Jangan lupa koreksinya yoo kalo ada yang salah…

Salam cinta dan hormat

Mochamad Ihsan Ufiq​

Doha, 9 April 2015

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Maaf ust ko bahasanya sy bingung ya... Dr 3 contoh di atas ust menjelaskn bahwa cara baca baik washal atau waqaf harus terbaca IDZHAR sdgkn di bagian bawah ada penjelasan bahwa hukum bacaan nya Mad lazim kilmy musaqqol Krn di idghomkan.... Jd yg benar cara bacanya bmgn ?

    BalasHapus