Gara-gara
“Thoosiin-Tilka” Saya Gak Bisa Tidur
Tadi ketika mengaji habis isya' saya menemukan pembahasan
tajwid yang membuat saya stress mikir penasaran. Pembahasan tersebut mengenai
menyambung bacaan surat An Naml 1-2. Dari sejak selesai ngaji sampai sekarang
(pukul 1.08 AM) belum bisa tidur, pusing bongkar-bongkar kitab tajwed yang ada.
Nah, sebagai bentuk pelampiasannya (biar bisa bobo nyenyak hehe) saya akan
menuliskannya disini.
Tapi sebelumnya mohon maaf bila membaca tulisan ini bisa-bisa anda malah ikutan
pusing dan stress hehehhe. Itung-itung gantianlah, saya sudah duluan stress
mikirin.... qiqiiqiqi
Dari sekian banyak huruf-huruf mutaqaribain (huruf-huruf yang makhrajnya
berdekatan) menurut riwayat hafs 'an ashim, ada tiga tempat yang menjadi
perhatian saya pada majlis pengajian tadi. Perinciannya sebagai berikut:
1.
Q.S. Yasin
1-2: يس * والقرءان الحكيم
2.
Q.S. Nun
1-2: ن * والقلم وما يسطرون
3.
Q.S. An Naml
1-2: طس * تلك ايت القرءان وكتاب مبين
Dari ketika ayat ini biasa kita membacanya waqaf
pada awalan huruf pembuka sehingga gak muncul banyak masalah. Sudah kita
ketahui bahwa kita harus membacanya dengan idzhar (secara jelas) ketika waqaf
pada huruf tersebut, demikian:
1.
Yaa
siiiiiiN. (waqaf) Wal Qur'ani....dst
2.
NuuuuuuN.
(waqaf) Wal Qolami....dst
3.
Thoo
SiiiiiN. (waqaf) Tilka...dst
Masalahnya menjadi ruwet ketika kita mewashalkan (menyambungkan)
dari yang pertama ke yang kedua. Dari ketiga ayat diatas terjadi perbedaan cara
baca menurut riwayat imam Ashim riwayat Hafs (bacaan yang kita baca). Padahal
penyebabnya sama yaitu Mutaqaribain, karena:
1. يس * والقرءان الحكيم : YasiiiN (ini Nun
mati, bertemu Wau pada) Wal quraani. MAKA hukumnya adalah Idghom Bighunnah
2. ن * والقلم وما يسطرون : NuuuuuN (ini
Nun mati, bertemu Wau pada) Wal qolami. MAKA hukumnya Idghom Bighunnah
3. طس * تلك ايت: Thoo SiiiiiiN
(ini Nun mati, bertemu huruf Ta' pada) Tilka. MAKA hukumnya adalah Ikhfa'
Kesimpulan bacaan Imam Hafs 'An Ashim pada ketiga ayat di atas
adalah:
1. Nun sukun
pada kata "YasiN" DIBACA IDZHAR: YaasiiiiiiN Wal Qurani... (ketika
washal)
2. Nun sukun
pada kata "Nuun" DIBACA IDZHAR: Nuuuuuun Wal Qalami... (ketika
washal).
Dari kedua contoh diatas dapat disimpulkan
perbedaan nama bacaan KETIKA WASHAL (menyambung bacaan ayat 1-2) sebagai
berikut:
1. Huruf Sin
pada kata: يس adalah Mad Lazim Kilmi
MUTSAQQAL KARENA statusnya bertasydid (diidghomkan) pada huruf wau والقرءان setelahnya. Adapun bila
berhenti pada huruf tersebut maka ia akan berubah nama asal, yaitu Mad Lazim
Kilmi Mukhaffaf KARENA unsur tasydid pada wa والقرءان hilang karena berhenti
pada huruf س yang dibaca
idzhar/jelas.
2. Begitu juga
huruf Nuun pada surat Al Qalam, kronologinya sama dengan point pertama.
Perubahan nama MUTSAQQAL dikarenakan idghom ketika washal yang mengakibatkan
munculnya tasydid pada huruf و setelahnya, adapun ketika waqaf maka MUKHAFFAF karena idzhar.
Tinggal dikiaskan saja.
Yang membuat saya pusing yang ini
nih:
3. Seharusnya,
jika mengikut kaedah diatas, proses ikhfa' pada QS. An Naml 1-2 ketika washal
harusnya tidak terjadi. Karena Al Qur'an itu bacaannya harus mengikuti riwayat
dan Talaqqi (ngaji ke guru) maka khusus di tempat ini saja harus dibaca ikhfa'
ketika WASHAL, begini:
"Thoo Siiiiii (mulai ikhfa' 2
harakat) ee tilka dst......"
Yang membuat aneh lagi, huruf siin
pada kata طس ini bukan lagi
dinamakan MAD LAZIM HARFI MUTSAQQAL atau MUKHOFFAF lagi, tapi MAD LAZIM HARFI
SYIBHU (mirip) MUTSAQQAL. Lah kenapa kok ada SYIBHU-nya?
Jawabannya adalah: karena definisi ikhfa' adalah membaca diantara Idzhar
(jelas) dan idghom (memasukkan). Sedangkan MUKHOFFAF itu sebabnya adalah
idzhar. adapun MUTSAQQAL itu sebabnya idghom yang mengharuskan tasydid pada
huruf setelahnya, makanya disebut MAD LAZIM HARFI SYIBHU MUTSAQQAL.
KESIMPULAN AKHIR:
1. Q.S. Yasin
1-2: يس * والقرءان الحكيم: Dibaca Idzhar KETIKA WASHAL
2. Q.S. Nun
1-2: ن * والقلم وما يسطرون: Dibaca Idzhar KETIKA WASHAL
3. Q.S. An Naml
1-2: طس * تلك ايت القرءان وكتاب
مبين: Dibaca Ikhfa' KETIKA WASHAL
Alhamdulillah, pening dikepala sudah terjawab dan tersalurkan.
Saatnya saya istirahat, waktu sudah menunjukkan pukul 2.08 AM. Nulis 1 jaman
gak terasa.
Jangan lupa koreksinya yoo kalo ada yang salah…
Salam cinta dan hormat
Mochamad Ihsan Ufiq
Doha, 9 April 2015
2 Komentar
kitab apa ini mas
BalasHapusMaaf ust ko bahasanya sy bingung ya... Dr 3 contoh di atas ust menjelaskn bahwa cara baca baik washal atau waqaf harus terbaca IDZHAR sdgkn di bagian bawah ada penjelasan bahwa hukum bacaan nya Mad lazim kilmy musaqqol Krn di idghomkan.... Jd yg benar cara bacanya bmgn ?
BalasHapus