Translate This Web

Artikel Populer Dalam 30 Hari Terakhir

Qolqolah yang Tidak Dibahas di Kitab Tajwid


 

Qolqolah yang Tidak Dibahas di Kitab Tajwid

 Hampir semua orang tahu apa itu "Qolqolah", apalagi yang belajar di pesantren Al-Qur’an. Jadi, "Qolqolah" adalah sebuah pantulan yang timbul ketika membaca salah satu huruf: ق, ط, ب, ج, د yang disukun yang didahului huruf berharakat. Sebagai contoh: كسب, سبق, كبد, حجج dll.


"Qalqalah" ada 2 macam Sughro dan Kubro. Gampangnya, kalo Kubro letak huruf "Qalqalah"nya di akhir kata, sedangkan Shughro letaknya ada di tengah kata.


LALU MANA YANG TIDAK DIBAHAS DI KITAB TAJWID?

Saya akan membahas suara akhiran pada "Qolqolah" tersebut. Ada yang mengatakan bahwa "Qolqolah" ketika diucapkan memantul di akhiri huruf hamzah atau imbuhan e', ada juga yang mengatakan tidak. contoh:

·         Kata قد dibaca: QODE'

·         Kata وتب dibaca: WATABBE'

·         Kata الحج dibaca: ALHAJJE'

Nah, point yang ingin saya bahas disini adalah bahwa semua huruf "Qalqalah" ketika diucapkan ia tidak memiliki bunyi "e'" diakhiri hamzah. Alasannya adalah jika kita membacanya demikian seakan - akan kita telah menambah satu huruf lagi ketika mengucap huruf "Qolqolah" yaitu hamzah.

·         Kata قد ketika kita baca QODE' maka seakan-akan ia tertulis demikian: قدء

·         Kata وقب ketika kita membacanya demikian WAQOBE' maka seakan-akan ia tertulis وقبء.

·         Kata لهب ketika kita membacanya demikian LAHABE' maka seakan-akan itu tertulis demikian لهبء

BANDINGANNYA

Andaikata huruf "Qolqolah" itu dibaca diakhiri dengan hamzah atau imbuhan e' (dengan memutus nafas dan suara) maka kita tidak akan dapat membedakan mana kata yang berakhiran hamzah dan mana yang tidak. untuk membuktiknnya saya akan membawakan sepotong ayat suci Al-Qur’an di surat An Naml 25:

ان لا يخرج الخبء

Pada kata "الخبء" ketika kita waqaf sudah pasti dengan menambahkan dengan hamzah atau imbuhan e', karena memang pada asalnya terdapat hamzah, begini: AL KHOBE'. Adapun pada huruf-huruf "Qolqolah" biasa yang tidak ada hamzahnya maka tidak boleh ditambahi e' atau hamzah di akhirnya agar tidak serupa dengan contoh pada potongan ayat di atas.



JADI GIMANA DONG BACA QOLQOLAH?


Seperti yang dijelaskan diatas, bahwa "Qolqolah" adalah sebuah pantulan huruf. Pada setiap "Qolqolah" tidak ada unsur hamzahnya atau e' nya. Oleh karena itu cara bacanya juga harus hilang unsur hamzah/ e' nya. contoh:

·         Kata مسد dibaca: MASADE, bukan: MASADE'.

·         Kata الفلق dibaca: ALFALAQE, bukan: ALFALAQE'.

·         Kata الأحد dibaca: AL AHADE, bukan: AL AHADE'.



TAMBAHAN KETERANGAN

1.  Semua huruf Qololah (baik didahului huruf kasroh, fathah, atau dhommah) arah pantulan hurufnya mendekati harakat fathah.

2.    Cara memantulkan huruf "Qolqolah" dengan membiarkannya memantul dengan sendirinya, bukan dengan menekannya secara berlebihan, dikhawatirkn ia seperti huruf yang berhakat fathah.

Contoh: وقد dibaca WAQODE. Akhiran DE dibaca mendekati harakat fathah dengan sedikit melemahkan atau membiarkannya memantul. Bukan WAQODA, karena bacaan "Qolqolah" ini terjadi karena terlalu mengeraskan pantulan sehingga seakan-akan ia berharakat fathah.

3.    Bukan berarti saya menyalahkan orang yang membaca dengan akhiran hamzah atau e', akan tetapi demikian yang saya dapatkan ketika mengaji dengan guru saya Syekh Umar Muhammad Hanafi dari Mesir Rahimahullahu wa nafa'allahu bi ilmih yang dimana beliau mempunyai rentetan sanad baca sampai Nabi SAW.

4.   Penyebab saya tidak berani menyalahkan terlalu berlebihan adalah karena saya dapati juga Syekh Kurayyim Rojih Hafidzahullah (Syaikhul Qurro' bumi Syam yang sekarang mukim di Doha-Qatar) membacanya dengan mengakhiri setiap huruf "Qolqolah" dengan hamzah atau e' seperti penjelasan diatas dan saya juga belum tahu apa alasannya. Bisa jadi beliau mendapatkan bacaan demikian dari guru-guru beliau yang juga mempunyai sanad bacaan sampai Nabi saw.

5.  Bunyi pantulan huruf "Qolqolah" seperti kita mengucapkan huruf E pada kata "Emak", BUKAN huruf E pada kata "Ekor" bukan juga "TempE". Tentunya dengan syarat lebih mengarah sedikit ke fathah.

6.  Bacaan "Qolqolah" diatas berlaku baik di tengah kata atau di akhir kata, bedanya suara pantulan "Qolqolah" di akhir kata lebih kuat atau yang biasa kita sebut "Qolqolah Kubro".

7.    Perlu di ingat bahwa membaca Qolqolah yang bertasydid dengan cara menahan suara lebih kuat sebelum melepaskannya. Contoh: وتب dibaca WATABBE bukan WATABE

8.   Untuk mendengarkan bacaan "Qalqalah" yang tepat sesuai penjelasan saya di atas silahkan mendengarkan bacaan Syekh Musa Bilal pada link berikut:

 

http://www.4shared.com/audio/w2F2s2RE/D_111-Musa_-_Hafs_-__Al-Masad.html

Dan untuk mendengarkan bacaan "Qolqolah" yang berbeda yang tidak sesuai dengan penjelasan saya diatas silahkan mendengarkan bacaan Syekh Kuroyyim Rojih pada link berikut:


https://ia701205.us.archive.org/23/items/kareem-saeid-rage7/111.mp3


Semoga Allah Swt. menggolongkan kita sebagai "Ahlul Qur'an" yang dimana mereka adalah orang yang sangat dimanja oleh Allah SWT. Amin.




Mohon koreksi bila ada kesalahan dan kekurangan.

Semoga bermanfaat.



Mochamad Ihsan Ufiq

Doha, 16 Januari 2014


Posting Komentar

2 Komentar