Translate This Web

Artikel Populer Dalam 30 Hari Terakhir

Sinis Belajar Baca Al-Qur’an


 

Sinis Belajar Baca Al-Qur’an


Ada sebagian manusia yang sinis dengan hamba-hamba Allah Swt. yang menekuni dan mendalami bacaan Al-Qur'an saja. Saya katakan 'saja' dalam arti tanpa memahami arti, tafsir, makna, dllnya.  Muncul dibenak mereka pertanyaan-pernyataan dan ungkapan-ungkapan konyol kekanak-kanakan.  Di antaranya:

  • Buat apa belajar ngaji Kalo gak tahu maknanya?
  • Al-Qur'an itu diturukan tujuan utamanya untuk di teladani isinya bukan untuk dibaca
  • Buat apa belajar ilmu Qira’at, sepi peminat, karena hanya sebatas bacaan saja. Tidak terasa aktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari.
  • (Kadang mencela karena saking awamnya) "Ini ngaji model apa, wad duhee sajee, salah itu, salatnya gak sah"

Saya katakan bahwa orang tersebut hendaklah menjaga lisannya dan bertanya kepada ahlinya. Supaya tidak hanya komentar ngawur, mencela dan merendahkan orang lain, terutama Ahlul Qur'an. Hendaklah ia takut murka Allah Swt. Baginya, diam adalah emas dan hendaklah terus ia mengaji dan memperdalam agama.

Salah satu hal yang boleh jadi ia memiliki ungkapan-ungkapan di atas yaitu kurang menghayati hadis nabi saw. berikut ini. Atau pernah membaca dan lewat begitu saja tanpa di fahami sari maknanya secara mendalam:



اقرؤوا القرءان، فإنه يأتى يوم القيامة شفيعا ﻷصحابه


Artinya: "Bacaan Al-Qur'an, karena ia akan menjadi penolong bagi pembaca-pembacanya". HR. Muslim


Mungkin muncul pertanyaan: "Loh, kata 'ashab' disini kan artinya yang ahli Qur'an baik bacaannya, tafsirnya, punya sanad, penerapannya, dll secara lengkap? ".


Saya katakan bahwa yang tepat adalah pembacanya saja.  Alasannya karena dalam hadis disebutkan perintah membaca, secara otomatis sebuah balasan amalan biasanya disertakan setelah ucapan perintah tersebut, supaya seseorang dapat termotivasi untuk bersegera melakukan perintah.


Kesimpulannya: Untuk mendapatkan syafaat Al-Qur'an hari kiamat kelak cukup dengan membacanya saja secara rutin dan istiqamah. Tidak perlu sampai memahami tafsirnya, maknanya, gramatikalnya, dll. Karena masing-masing orang memiliki kemampuan dan waktu yang berbeda-beda dalam mempelajari Al-Qur'an.


Nah, kalau membaca Al-Qur'an saja balasannya syafaat, apalagi mendalaminya secara menyeluruh dalam setiap disiplin ilmunya.  Gak syafaat aja yang didapat, ampunan, rahmat, kasih-sayang, kebahagiaan dunia & akhirat, semuanya diberikan Allah Swt. pada hamba tersebut. Demikian pemahamannya.


Semoga dengan kupasan sederhana ini tidak ada lagi yang sinis dan memandang 'sebelah mata' kepada orang-orang yang tulus ikhlas mewaqafkan hidupnya untuk mempelajari BACAAN Al-Qur'an saja. Baik itu tajwidnya atau ilmu Qira’atnya.  Amiiiin. ...


Biasanya orang yang dikarunia Allah Swt. giat dan rutin membaca, niscaya hatinya akan tergerak untuk mengetahui dan mempelajari apa yang dibaca. Belajar membaca Al- Qur’an adalah sebuah kunci yang digunakan membuka pintu gudang Al-Qur’an yang didalamnya terdapat harta-karun di dalamnya. Tidak mungkin kita masuk gudang tanpa melalui pintu tersebut sebelum membukanya.



Bila ada kurang-salahnya mohon koreksi dan penyempurnaan.



Salam cinta & damai

Mochamad Ihsan Ufiq

Doha, 31 Desember 2014



Posting Komentar

1 Komentar