Sinis
Belajar Baca Al-Qur’an
Ada sebagian manusia yang sinis dengan hamba-hamba Allah Swt. yang menekuni dan
mendalami bacaan Al-Qur'an saja. Saya katakan 'saja' dalam arti tanpa memahami arti,
tafsir, makna, dllnya. Muncul dibenak mereka pertanyaan-pernyataan dan
ungkapan-ungkapan konyol kekanak-kanakan. Di antaranya:
Saya katakan bahwa orang
tersebut hendaklah menjaga lisannya dan bertanya kepada ahlinya. Supaya tidak
hanya komentar ngawur, mencela dan merendahkan orang lain, terutama Ahlul
Qur'an. Hendaklah ia takut murka Allah Swt. Baginya, diam adalah emas dan
hendaklah terus ia mengaji dan memperdalam agama.
Salah satu hal yang boleh jadi
ia memiliki ungkapan-ungkapan di atas yaitu kurang menghayati hadis nabi saw.
berikut ini. Atau pernah membaca dan lewat begitu saja tanpa di fahami sari
maknanya secara mendalam:
اقرؤوا القرءان، فإنه يأتى يوم القيامة شفيعا
ﻷصحابه
Artinya: "Bacaan Al-Qur'an,
karena ia akan menjadi penolong bagi pembaca-pembacanya". HR. Muslim
Mungkin muncul pertanyaan: "Loh, kata 'ashab' disini kan artinya yang ahli
Qur'an baik bacaannya, tafsirnya, punya sanad, penerapannya, dll secara lengkap?
".
Saya katakan bahwa yang tepat adalah pembacanya saja. Alasannya karena
dalam hadis disebutkan perintah membaca, secara otomatis sebuah balasan amalan
biasanya disertakan setelah ucapan perintah tersebut, supaya seseorang dapat termotivasi
untuk bersegera melakukan perintah.
Kesimpulannya: Untuk mendapatkan syafaat Al-Qur'an hari kiamat kelak cukup
dengan membacanya saja secara rutin dan istiqamah. Tidak perlu sampai
memahami tafsirnya, maknanya, gramatikalnya, dll. Karena masing-masing orang
memiliki kemampuan dan waktu yang berbeda-beda dalam mempelajari Al-Qur'an.
Nah, kalau membaca Al-Qur'an saja balasannya syafaat, apalagi mendalaminya
secara menyeluruh dalam setiap disiplin ilmunya. Gak syafaat aja yang didapat,
ampunan, rahmat, kasih-sayang, kebahagiaan dunia & akhirat, semuanya
diberikan Allah Swt. pada hamba tersebut. Demikian pemahamannya.
Semoga dengan kupasan sederhana ini tidak ada lagi yang sinis dan memandang
'sebelah mata' kepada orang-orang yang tulus ikhlas mewaqafkan hidupnya untuk
mempelajari BACAAN Al-Qur'an saja. Baik itu tajwidnya atau ilmu Qira’atnya.
Amiiiin. ...
Biasanya orang yang dikarunia Allah Swt. giat dan rutin membaca, niscaya
hatinya akan tergerak untuk mengetahui dan mempelajari apa yang dibaca. Belajar
membaca Al- Qur’an adalah sebuah kunci yang digunakan membuka pintu gudang Al-Qur’an
yang didalamnya terdapat harta-karun di dalamnya. Tidak mungkin kita masuk
gudang tanpa melalui pintu tersebut sebelum membukanya.
Bila ada kurang-salahnya mohon koreksi dan penyempurnaan.
Salam cinta & damai
Mochamad Ihsan Ufiq
Doha, 31 Desember 2014
1 Komentar
Syukron atas ilmunya,jazakallah
BalasHapus