Translate This Web

Artikel Populer Dalam 30 Hari Terakhir

Kesimpulan Karya Tulis Tentang "Khilaf Qiroat Pada وكلمة الله هى العليا"

 


1. Terdapat 2 bacaan Qira'at pada kata "كلمة" yang bersambung dengan lafdzul jalalah "الله" di QS. At Taubah: 40: 

وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا 

a. Imam Ya'qub al-Hadrami memiliki bacaan tersendiri dari kesepuluh imam yang lain dengan bacaan nasab.  

b. Adapun imam Qira'at sisanya (jumhur) membaca dengan tanda rafa' pada kalimat tersebut.

2. Sebagaian ulama tidak menyukai bacaan dengan nasb, bahkan menganggapnya memiliki makna buruk karena ada unsur penyemaan antara kalam orang-orang kafir yang rendah dengan kalam Allah Swt yang mulia. Mereka berpendapat bahwa perlu ada pemisahan makna antara:

  • كلمة الذين كفروا
  • وكلمة الله

Pemisahan makna pada kedua kata tersebut karena memperhatikan keagungan dan tingginya kedudukan makna "kalimat Allah" dari "kalimat orang-orang kafir" melalui bacaan rafa'. Bacaan dengan tanda rafa' lebih tepat, lebih kokoh, dan lebih jelas dalam maknanya. 

3. Mayoritas ulama, -sependek pengetahuan penulis- telah memperkuat kedua bacaan qira'at tersebut tanpa perlu adanya kritik, karena keduanya merupakan bacaan qiraat yang Mutawatir, dengan catatan memberikan taujih (alasan dibaca rafa' atau nasab) yang jelas.

3. Ketika membaca Al-Qur'an, jika menggunakan bacaan rafa' (qiraat jumhur), maka dianjurkan untuk berhenti (waqf) pada "السفلى" lalu memulai kembali dari "وكلمة الله". Sedangkan jika membaca dengan  nasb (qiraat Ya'qub), maka dianjurkan untuk menyambung baca (wasl) ayat secara keseluruhan hingga waqf pada "العليا".

Posting Komentar

0 Komentar